Kita sering mendengar tentang artikel-artikel, program ataupun workshop mengenai peningkatan mutu keprofesionalan pendidikan dan tenaga kependidikan. Dalam hal ini, banyak hal yang kurang kita pahami dan sadari tujuan dari kesemua itu. Kita hanya mengerti dan hanya sebatas mengerti tanpa ada sedikit pun keinginan untuk memenuhi kriteria ke profesionalan itu?
Sebuah pertanyaan bagi anda (pendidik dan tenaga kependidikan) apa itu profesional? dan mengapa kita harus profesional? Serta apakah kita sudah termasuk di dalamnya? Sungguh memang pelik masalah ini, tetapi kita sadar kita adalah pemberi layanan jasa di bidang pendidikan…!!
Dalam kesempatan ini penulis akan memberikan sedikit pencerahan mengenai hal tersebut, semoga bermanfaat bagi kita semua.
1. Profesionalisme?
Sebelum kita membahas mengenai apa itu profesionalisme, penulis akan memberikan sedikit mengenai pola interaksi yang erat hubungannya dengan sikap profesionalisme dalam bekerja.
Pola Interaksi dasar (Sekolah) / Intern
Kepala Sekolah
↑↓
Wakil-Wakil
↑↓
Guru ↔Tata Usaha
↑↓
Siswa
↑↓
Masyarakat
Berdasarkan bagan di atas, sangat terlihat jelas hubungan sebab akibat dan atau timbal balik antara kepala sekolah dengan wakil, wakil dengan guru, guru dengan tu, guru dengan siswa, yang akan mempengaruhi lingkungan/ masyarakat.
Apabila dalam hubungan timbal balik atau sebab akibat itu pincang salah satu, tidak akan berjalan sinkron atau sesuai dengan yang diinginkan. Sebagai contoh:
Tidak semua masalah di sekolah, dapat diputuskan dengan kepala sekolah, butuh adanya musyawarah / dengar pendapat. Memang sepele, tetapi hal ini merupakan kunci indahnya berorganisasi dan silaturahmi dalam satu wadah dalam unit kerja sehingga tercipta hubungan harmonis dan kekeluargaan.
2. Mengapa kita harus profesional
3. Apakah kita sudah termasuk profesional
No comments:
Post a Comment